Saat itu memang hatiku terlampau perih. ya, terlampau perih untuk menerima kenyataan bahwa semua telah usai.
ini terlalu berat. terlalu berat untukku yg telah terlarut didalam cinta semu. kepercayaanku hilang sudah bersama semua mimpi dan angan tentangnya.
aku mencoba untuk bangkit dan menata serpihan yg masih tersisa disana. putus asa, ya mungkin itulah yg hanya ada dibenakku saat itu. ini terlalu sulit disaat aku semakin mencoba untuk mengikhlaskannya.
namun aku sadari, ini telah usai. telah jauh berlalu, dan tak pantas lagi untuk diingat. aku harus membuangnya. membuang jauh dan menggantinya dengan torehan yg lebih amat manis. aku harus bangkit, aku harus bangun dari keterpurukan ini.
seseorang pun datang mengahampiri hidupku yg nyaris tak berwarna lagi. ia datang tanpa sengaja, memperhatikan tanpa aku tau.
aku menyadari keberadaannya tak hanya sekedar ingin muncul dan lewat dihadapanku. ia seperti ingin tinggal dan berbagi segalanya.
awalnya aku takut untuk memulainya kembali, karna ku fikir semuanya percuma. akan sama saja seperti yg lalu.
tapi nyatanya? sekarang begitu berbeda. dialah yg dapat membuat hatiku pulih secara perlahan. dengan kedewasaan, dan rasa tanggung jawab yg membuat aku “jatuh cinta kepadanya”.
hari demi hari kami lewati dengan memegang teguh rasa cinta diantara kami. dia mencintaiku begitupula dengan aku yg sangat mencintainya. kesederhanaannya lah yg membuat hatiku luluh.
begitu banyak keistimewaan yg ada pada dirinya.
ya Tuhan, izinkanlah kami untuk menyatu dan tetap bersama. rasa kami begitu amat suci ketika kami saling menyayangi.
izinkanlah, dan jadikanlah dia yg terakhir untukku. satu dan untuk selamanya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar